KESEDERHANAAN ILMU IKHLAS

 

KESEDERHANAAN ILMU IKHLAS

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai dari suatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap” (QS Al-Insyirah : 5-8)

Ikhlas adalah kerelaan hati menerima segala keadaan. Ikhlas erat kaitannya dengan ketulusan. Tulus adalah ketika melakukan sesuatu tanpa mengharap apapun. Untuk menilai seseorang ikhlas atau tidak, bukan hanya dari ucapan melainkan dari perbuatan. Belajar ilmu ikhlas sangat sederhana, sesederhana mendapati hujan di tengah perjalanan tanpa menggerutu, sesederhana menerima segala tingkah laku peserta didik di jaman milenial ini tanpa menjudge, sesederhana menaiki puncak tanpa menjatuhkan, sesederhana itu.

Namun pada kenyataannya ilmu iklhas sulit untuk dipraktekkan. Untuk memulai pembelajaran ilmu ikhlas ini bisa dicoba dengan 3  prinsip berikut: lakukan dan lupakan, jangan pernah “merasa” ikhlas, dan niatkan karena Allah SWT. Ketika melakukan perbuatan baik seperti menolong teman atau peserta didik yang kesulitan keuangan, bantulah dengan ikhlas, tanpa menceritakan kepada siapapun. Sejatinya esensi dari menolong tersebut akan raib jika terus diumbarkan. Berikutnya, merelakan teman sejawat lebih baik dan lebih beruntung dari kita adalah wujud dari keikhlasan. Sering kita dengar ucapan seseorang dalam curhatnya ‘aku ikhlas.’ Jika masih ada ucapan bahkan terlintas di pikiran seperti ini, keikhlasannya masih belum sempurna. Maka pengorbanannya hanya akan menjadi keluh-kesah, perbuatannya hanya sebatas amalan ‘pedagang’ yang mengharapkan balasan. Sedangkan kita yang melakukan tidak mendapat apa-apa selain kesal dan umpatan dalam hati. Ikhlas ketika perlakuan baik diabaikan, karena kita sudah berazzam dalam diri Lillaahi Ta’ala. Ikhlas ketika keinginan kita tidak sesuai dengan kenyataan, karena inginmu tidak sama nilainya dengan ingin-Nya. Kamu ingin di tempat A maka tidak sama nilainya ketika kamu berada di tempat C yang ditentukan-Nya, jauh lebih baik karena Dia Maha Mengetahui, Iklhaskan. Dengan demikian kita akan menerima jika keberadaan kita tidak berharga bagi sebagian manusia tetapi akan sangat bernilai di sisiNya. Hal-hal kecil seperti itu bila terus kita lakukan maka kita akan merasakan manisnya buah keikhlasan hingga candu.

Dalam perjalanan hidup seorang Muslim itu menyerahkan dirinya sepenuh hati kepada Allah dengan penuh keikhlasan, maka selama itulah segala gerak gerik dan diamnya, tidur dan jaganya akan dinilai sebagai satu langkah ikhlas dan tulus menuju keridaan Allah. Seorang yang ikhlas memiliki ciri tersendiri sehingga menjadi lambang keperibadiannya: Pertama, tidak terlena oleh pujian dan cercaan orang lain. Bagi mereka segala pujian yang indah atau cercaan yang buruk adalah sama nilainya. Tetap fokus lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Kedua, tidak mengharapkan balasan atau ganjaran dari amal kebajikan yang pernah dilakukan, tetapi dia hanya mengharapkan keridhaan Ilahi. Ketiga, orang yang tidak pernah mengungkit kembali segala kebaikan yang pernah dilakukan. Artinya, orang yang selalu menyebut-nyebut tentang kebaikan yang pernah dilakukan, apalagi menghina dan menjelek-jelekkan orang yang pernah diberikan bantuan, maka sesungguhnya dia sangat jauh dari golongan orang yang ikhlas. Rasulullah SAW pernah memerintahkan kita agar bersedekah secara diam-diam, jauh dari penglihatan orang banyak. Umpama tangan kanan memberi sedangkan tangan kiri tidak mengetahuinya.

Dapat disimpulkan bahwa, keikhlasan akan terpancar dari sikap dan tingkah laku seseorang bukan dari ucapannya. Keikhlasan akan membawa keberkatan dalam hidup dan kehidupan, sekarang dan nanti karena janji Allah itu pasti. Allahu A’lam.

''Bahwa sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kamu, tetapi Dia hanya melihat kepada hati kamu.'' (Hadits Riwayat Muslim).


untuk menambah informasi bisa buka link berikut 

https://docs.google.com/document/d/1TrytboZsQxz12gV7rWsId6hQEtXVUuysjFk9lbGZAKk/edit?usp=sharing

Komentar

Postingan populer dari blog ini