GURU D3

Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru, serta dirindukan.  Arti tekstual dari digugu adalah dipercaya, ditaati, atau dituruti. Sedangkan ditiru, berarti yang dicontoh atau dijadikan teladan.

Dari kedua kata tersebut, sudah begitu gamblang menjelaskan secara esensi bagaimana seharusnya menjadi seorang guru. Sang guru harus siap menjadi contoh teladan bagi peserta didik. Mereka akan meniru setiap tingkah polah guru yang mereka senangi. Untuk itu diperlukan seorang guru yang memiliki karakter yang baik agar peserta didik termotivasi menjadi anak yang baik pula. Mereka akan senantiasa merindukan kehadiran guru tersebut.

Guru yang hebat akan mempersiapkan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Ia berusaha menarik perhatian peserta didiknya dengan menyertakan media pembelajaran seperti video, gambar, games dll. Ia juga akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplor diri mereka dalam setiap pertemuan. Ia tak sungkan memberikan apresiasi kepada perserta didik yang mengambil peran dalam pembelajaran, sekecil apapun itu sangat berpengaruh pada peningkatan potensi dan rasa percaya diri bagi peserta didik. Ia merasa kehadirannya sangat dihargai. Hal ini menjadi langkah awal untuk menciptakan hubungan interpersonal antara guru dan peserta didik.

Kehadiran guru yang menarik dan menyenangkan akan menjadi daya tarik dan daya rindu bagi peserta didik. Karena sesuatu yang menarik lebih diterima dari pada sesuatu yang penting tetapi tidak menarik bagi peserta didik. Mereka lebih menyukai apa yang menyenangkan dari pada apa yang penting tetapi tidak menyenangkan. Dengan demikian peran guru bukan hanya mengajar, mentransfer ilmu saja, akan tetapi mendidik, menginspirasi dan menggerakkan peserta didik untuk menjadi generasi yang berguna dan bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara.

Untuk menjadi guru yang menarik dan menyenangkan tentu tidak sulit. Jika sang guru terbiasa menyapa peserta didik dengan senyum simpulnya di pagi hari maka dapat dipastikan suasana pembelajaran di kelas juga akan terjalin dengan keakraban. Tidak tercipta gap diantara guru dan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dinikmati oleh mereka dengan nyaman, santai namun pasti. Lalu berilah apresiasi pada hal-hal kecil yang mungkin dianggap sepele, seperti memuji kerapian seorang peserta didik, memuji perubahan sikap yang ditunjukkan pada hari itu, atau memberi perhatian kecil kepada mereka yang terlihat lesu, kurang bersemangat dengan menghiburnya. Kemudian sesekali selingi mereka dengan games, tebak-tebakan atau nyanyian tembang hits dengan mengganti lirik dengan materi pembelajaran. Tangkap basah setiap kebaikan pada peserta didik, beri mereka kata-kata positif yang membangun, jika terus diulang-ulang maka hal tersebut akan tertanam di alam bawah sadar mereka. Temukan nilai lebih pada setiap diri anak, karena setiap anak itu istimewa, mereka punya nilai unggul masing-masing. Berikan mereka momentum untuk unjuk kebolehan pada apa yang mereka minati. Biarkan mereka menjadi history (sejarah) bukan hanya story (cerita) belaka sebab sesuatu yang berharga akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi kehidupan masa depan mereka. Jadilah pribadi unik dan berkesan dengan kreativitas dan inovasi yang dihadirkan guru pada saat pembelajaran, sampaikan dengan cara yang istimewa, cara yang berbeda, sehingga menjadi ciri khas sang guru. Lalu berkomunikasilah dengan bahasa empati, mampu mengerti peserta didik sebelum ingin dimengerti, mampu memahami keterbatasan mereka dengan menerima keadaan mereka seutuhnya. Maafkan kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin tidak sengaja mereka lakukan, karena dengan memaafkan akan melapangkan dada untuk saling berterima. Tunjukkan gesture yang menyenangkan karena ia akan mempengaruhi frekuensi audience yaitu peserta didik. Jangan pernah membawa masalah ke dalam kelas karena akan berdampak buruk pada suasana pembelajaran. Guru yang hebat adalah guru yang mampu menyeimbangkan kata-kata dengan bahasa tubuh, dengan realita dirinya dan dengan sikon audiencenya. Maka dapat dipastikan sang guru layak digugu, ditiru dan dirindu.

“A good teacher can inspire hope, ignite the imagination, and instill a love of learning.” – Brad Henry.

Komentar

  1. Saya suka dengan guru yang unik,, karena guru yang unik itu pasti dirindukan oleh siswa-siswi nya,,

    BalasHapus
  2. keren may...sangat inspiratif...πŸ‘πŸΌπŸ˜Š

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini