Budaya Positif
1.4.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI –
BUDAYA POSITIF
Pembiasaan-pembiasaan
tersebut dapat berupa contoh-contoh teladan yang baik secara tidak langsung
kepada peserta didik, rekan sejawat, dan seluruh warga sekolah. Hal ini
berkaitan dengan pendidkan yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara dimana
pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu akan tetapi juga menuntun anak-anak
sesuai fitrahnya dengan memberi contoh teladan, seperti: guru sampai ke sekolah biasanya 15 menit atau
bahkan 20 menit sebelum bel berbunyi, dengan pakaian dinas harian yang rapi dan
bersih. Di dalam pembelajaran guru juga mengajak rekan-rekan sejawat untuk
melakukan perubahan-perubahan kecil misalnya, dalam berinteraksi dengan peserta
didik jangan terlalu kaku, anggap mereka seperti anak sendiri agar tidak ada
benteng pembatas diantara peserta didik dan guru. Kemudian menggunakan media
yang berbeda berupa gambar, video, memanfaatkan bahan bekas sebagai media
belajar, dan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media nyata yang bisa
menumbuhkan kreativitas peserta didik.
Kemudian
mengenai hubungan antara menciptakan budaya positif dengan Nilai dan Peran Guru
Penggerak salah satunya dalam proses
pembelajaran yang berpihak pada murid adalah bagaikan mata rantai yang saling
terkait. Budaya positif diciptakan untuk memberi contoh-contoh yang baik untuk
menuntun peserta didik pada tahap pembiasaan. Sementara proses pembelajaran
yang berpihak pada murid adalah pembelajaran yang bebas dari tekanan, hukuman,
dan ancaman. Guru menyuguhkan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar murid
merasa bahagia dalam belajar, lazimnya bila suasana hati bahagia dan nyaman
akan mudah untuk dituntun dengan hal-hal positif sehingga meninggalkan kesan yang dalam bagi murid.
Lalu kaitan budaya positif dengan
Visi Guru Penggerak juga sangat erat dalam mensukseskan tujuan yang akan
dicapai oleh Guru Penggerak. Di mana tahapan-tahapan dalam mencapai tujuan
tersebut sudah tergambarkan dalam bagan BAGJA yang menggunakan pendekatan
Inkuiri Apresiatif. Dengan karakter MR.KIB yang dimiliki oleh Calon Guru Penggerak
seyogyanya mampu memudahkan langkah mencapai target pembelajaran yang
membahagiakan dan memberi keselamatan pada peserta didik agar menjadi generasi
yang berprofil pancasila.
Komentar
Posting Komentar